Pecerahan sang Ustadz, di malam Ta’ziah.



Pecerahan sang Ustadz, di malam Ta’ziah.
Alhamdulillah, mala ini berkesempatan hadir acara Ta’ziah sekaligus silaturrahmi dengan kerabat lainnya atas meningggalnya Bapak Usman bin Garib umur lebih kurang 95 Tahun mertua saudara kita AKBP Salta Mulyadi…sama2 Jemesbon. Bagi saya yang sangat menyentuh ceramahnya Pak Ustadz H. Syafri…beliau mentausihkan berbagai hal dengan baik, salah satu bagian ceramahnya, “….hati-hati terhadap harta yang kita miliki, apakah benar-benar milik kita, rejeki kita, alias benar-benar halal, setengah halal (subhat) atau memang seharusnya bukan milik kita alias diperoleh dengan tidak halal.
Beliau dengan lancar memberikan sebuah tamsil dan ibarat pada seseorang yang mempunyai harta yang banyak, misalkan saja hartanya satu Milyar, seratus milyar terserahlah itu hanya contoh pokoknya banyak, untuk ukuran jamah ta’ziah malam ini…kisahnya begini:
Ketiak ada tanda-tanda bahwa si punya harta dalam usianya yang mungkin sudah dekat dengan ajal…mengumumkan sebuah sayembara…seandainya saya meninggal nanti, saya minta ada seorang dan hanya seorang saja yang mengawani mayat saya selama 40 hari empat puluh malam di atas kuburan tanpa penerangan, maka separuh hartanya akan diberikan kepada orang yang mau menemani mayatnya tersebut…memang karena sudah ajal, tidak lama kemudian si punya harta benar-benar meninggal… pihak keluarga mengumumkan sayembarat tersebut, maklum sudah wasiat.
Ternyata famili, tetangga dekat, tetangga jauh bahkan keluarga sendiri tidak ada yang mau mengikuti sayembara tersebut dengan berbagai alasan, yang pasti mereka takut dan sifat takut adalalah lumrah dan wajar…karena sayembara tersebut terus diumumkan..sampailah berita tersebut kepada seorang yang dapat dikatagorikan seorang miskin, berada di sebuah Pedesaan, orang ini pekerjaanya hanya mengambil kayu dihutan untuk menghidupi keluarganya, alat yang digunakan untuk mengambil kayu tersebut hanyalah sebuah kampak dan memang itu satu-satunya alat yang ia miliki.
Tergiur dengan isi sayembara dan terpikir dengan harta yang cukup banyak jika mau menemani mayat dikuburan selama itu dan pekerjaanya juga tidak begiu sulit, si tukang kayu memutuskan untuk mengikuti sayembara dimaksud, dengan syarat dan ketentuan telah disepakati bersama keluarga almarhum, maka berlangsunglah ritual tersebut.
Pada malam pertama si penjaga kuburan didatangi orang atau malaikat menyerupai orang, yang jelas ada yang datang pada malam itu, dan langsung bertanya…Kenapa disini malam-malam, jaga kuburan, dia Tanya lagi apa yang kau bawa itu, di jawab Kampak…orang itu pergi, malam kedua datang lagi, dan langsung bertanya, dari mana kau dapat kampak itu, dia jawan saya beli dipasar, orang yang bertanya pergi lagi, malam seterusnya ditanya lagi, untuk apa kampak itu, untuk mengambil kayu, malam berikutnya ditanya lagi, selain Kampak apa lagi alat yang kau gunakan untuk mengambil kayu..ya tidak ada hanya kampak ini satu-satunya, singakt cerita setiap malam, selalu saja orang tersebut datang dan yang ditanya hanya tentang Kampak, si tukang kayu berkeyakinan bahwa yang datang itu adalah malaikat…sampai malam keempat puluh, selesailah pekerjaannya menjaga mayat dikuburan tersebut. si tukang kayu sekarang boleh juga dipanggil si penjaga kuburan karena pekerjaan sampingannya, Ia datang ke ahli waris pembuat sayembara. Alangkah terkejutnya si ahli waris ketika si tukang kayu mengatakan, bahwa dia tidak memerlukan uang itu dan tidak sanggup memeiliki uang sebanyak itu dan cukup baginya dengan kampak ini saja hartanya, dengan hanya satu-satunya kampak sebagai harta yang dimiliki, pertanyaan malaikat tidak selesai-selesai, …kalu saya ambil uang sesuai dengan perjanjian dalam sayembara yang sangat banyak itu, pastilah tidak akan sanggup saya nanti menjawab pertanyaan malaikat atas semua harta yang ada pada saya….saya hanya punya harta satu kampak saja, selama 4o malam pertanyaan malaikat belum selesai apalagi kalau uang sebanyak itu…Subhanallah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat "NAGE DEDAUP" Bg.-19

DAFTAR PUSTAKA

SAMBUTAN DEKAN ACARA YUDISIUM FAK. SYARI’AH IAIN BENGKULU