Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Renungan malam Ini: “REFORMASI HUKUM MENIKUNG”

Renungan malam Ini: “REFORMASI HUKUM MENIKUNG” Aneh kedengarannya reformasi hukum “menikung” seolah-olah diibaratkan pembalap Motor GF atau formula one, melakukan gaya ketika memotong lawannya ketika di arena balapan dengan menikungkan kenderaan balapnya untuk memndahului lawan…dan mungkin juga ibarat ini kurang tepat, tetapi jangan disalahkan dulu mungkin ada benarnya jika kita analisis seperti apa jika hal ini dilakkakn untuk merubah tatanan hukum yang sudah mapan seperti di Indonesia sekarang ini, namun disadari banyak kekurangan dan bahkan membuat kecewa para pencari keadailan. Istilah ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Herlambang, SH, M. Hum. Salah satu fakar hukum Pidana Fak. Hukum UNIB di acara FGD IAIN Bengkulu hari ini tanggal 20 Juni 2016. Sebuah istilah sah-sah saja apalagi istilah itu disampaikan oleh seorang yang mempunyai legitimasi keilmuan dengan gelar professor dan itu menurut saya rasional dan dapat diterima, apalagi kalau kita memakai teori Friedmen

RENUNGAN MALAM INI “HARTA QARUN dan KEKAYAAN INDONESIA”

RENUNGAN MALAM INI “HARTA QARUN dan KEKAYAAN INDONESIA”             HARTA QARUN, Mendengar harta Qarun, pasti orang langsung berpikir tentang emas dan berlian yang melimpah terkubur di dalam tanah, tapi dalam ajaran Islam, harta karun juga harus diyakini sebagai tamsil, ibarat dan bahan renungan, karena ada orang yang rakus terhadap harta, dan itu yang menjadi penekannya di dalam Al-Quran.   Qarun disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas, satu kali di surah Al-‘Ankabut dan satu kali di surah Al- Mu’min. “Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka,…” “..Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”(Q.S.Al-Qashash,76).             Qarun dengan hartanya yang melimpah ruah, mudah sekali ia menggapai keinginan-keinginan duniawi termasuk melenyepakan orang-orang yang tidak disukainya, Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika dia mau. Jad

Renungan Malam ini “ISLAM DAN SIMBOL-SIMBOL”

Renungan Malam ini “ISLAM DAN SIMBOL-SIMBOL” Kultum Tarawih mala mini (jumat, 10 Juni 2016), oleh Ustadz Zul Efendi, M. Pd. I, temanya cukup menggugah dan mengingatkan kita semua bahwa Islam itu penuh dengan simbol-simbol yang pada hakekatnya adalah sebuah identitas individu maupun komunitas, tujuannya jelas untuk lebih mendekatkan diri kepada sang khalik. Identitas bisa diperlihatkan melalui busana, sperti pakai sorban, jubah dan kaian sarung, atau peci baju koko, dan bagi wanita tentunya dengan jilbab dan lain-lain. Bahkan identitas atau symbol tadi bisa juga melekat pada fisik seseorang seperti ada tanda hitam di kening bisa dua titik atau tiga titik dan itu juga melambangkan mendekatkan diri kepada sang Pencipta Allah. SWT, menandakan orang tersebut selalu sujud kepada-Nya. Simbolik dalam Islam memang ada dalinya dalam Al-Quran: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayan

RENUNGAN MALAM INI “MAHALNYA ORANG HIDUP”

RENUNGAN MALAM INI “MAHALNYA ORANG HIDUP” Salah Satu yang saya tangkap dari ceramah UJH (Ustadz Junaidi Hamsyah), dari sekian banyak materi cermahnya, menurut saya perlu saya tulis sebagai renungan, (maaf pak UJH, bukan berarti yang lain tidak penting, ini menurut saya perlu dituliskan) yakni Mahalnya Biaya Untuk Orang Hidup” UJH menyampaikan tausiahnya ketika takziah atas meninggalnya Bapak. H. Zaharudin, (mari kita bacakan: Inalilahi wainalillahirojiun, Al-Fatiha), orang tua dari Ir. Sorjum Ahyan, M. Sc. (Dang Son, sering kami panggil begitu, karena saya sudah teman lama dengan beliau selama kami masih di Manna dulu, tahun 90-an) sekarang Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu dan adik beliau juga salah seorang dosen di IAIN Bengkulu Ibu Dini, M. Pd. beserta suaminya Dr. Samsuddin, M. Pd., dan saya hadir pada takziah ke-tiga dirumah duka penceramahnya UJH Wagub/Gub tahun 2010-2015, dan pada saat almarhum baru meninggal kami juga sudah melayat, dan itu kewajiban kita ses

ZAKAT, POTENSI EKONOMI BERDEMENSI POLITIK “Menghambat Kebangkitan Islam di Indonesia”

ZAKAT, POTENSI EKONOMI BERDEMENSI POLITIK   “Menghambat Kebangkitan Islam di Indonesia”                 Rakor zakat nasional di Jakarta pada tanggal 10-12 Mei 2016 yang lalu di Jakarta telah ditetapkan bahwa tahun 2016 adalah tahun kebangkitan zakat Indonesia, ini sangat berasalan seperti dikatakan oleh Zainulbahar Noor, Pertumbuhan penghimpunan zakat , infak, dan sedekah oleh lembaga-lembaga amil zakat resmi yang dimiliki Pemerintah atau yang diakui oleh Pemerintah untuk periode 2002-2015 adalah lebih dari 23%, jauh melampaui rerata pertumbuhan ekonomi nasional periode tersebut yang kurang dari 6%. Dan ini cenderung akan terus menaik seiring dengan pertumbuhan ekonomi umat dan manjemen pengelolaan zakat yang transparan dan akuntable.                 Potensi zakat Indonesia berdasarkan penelitian Baznas bekerjasama dengan IPB tahun 2010 mencapai Rp. 217 triliun dan diperkirakan pada tahun 2015 sudah melebihi Rp. 280 triliun.   Ini uang semua dan banyak sekali, akan tetap