Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 22, 2016

“TERANG KAIN, TAX AMNESTY”

Renungan Hari ini: “TERANG KAIN, TAX AMNESTY” Suapay, tidak salah paham makna judul di atas, bahwa problema kasus pajak (ekonomi) dan hukum di Indonesia membuat (aku) tidak paham dan semakin tidak bisa memahami logika berfikir para negarwan Indonesia dalam mengatasi para pengemplang pajak, saya semakin tidak faham ketika UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dikeluarkan dan UU ini dianggap salah satu cara jitu untuk menmbah pundi-pundi keuangan negara yang memang dalam rada kesulitan, memenuhi penerimaan khususnya menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran, karena tersedot untuk dana pencitraan (demokrasi,politik), non efesiensi struktur kenegaraan, dan gemar berutang, serta menyerahkan asset potensial kepada asing. Akhirnya pemerintah mengeluarkan jurus ajiian silat super sakti seperti yang sering saya tulis dalam serial “Pangeran Nage Dedaup” . Pemerintah dengan mengajak orang-orang senayan, mencari sumber pendapatan melalui pengampunan pajak, maksudnya m

71 Tahun Indonesia Merdeka “Gagal Paham Demokrasi”

RENUNGAN MALAM INI 71 Tahun Indonesia Merdeka “Gagal Paham Demokrasi” Secara Etimologi Demokrasi berasal dari kata demos dan cratein. Demos artinya rakyat (masyarakat), sedangkan cratein berarti kekuasaan atau bisa disebut demokrasi sebagai kekuasaan rakyat. Jadi dapat kita artikan bahwa demokrasi adalah suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kekuasaan tertinggi, dan segala keputusan negara ditentukan oleh rakyat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI) Demokrasi dimaknai: 1. pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; 2 gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara; Saya pribadi ikut beberapa kali P4, Alhamdulilah saya sempat ikut P4 tingkat nasional pola 144 jam dan langsung mendapat SK. Penatar P4 tingkat Provinsi, karena waktu itu saya dapat predikat 10 besar dari 100 peserta, bagi yang tidak setuju P4 yang “katan