RENUNGAN MALAM INI “MAHALNYA ORANG HIDUP”

RENUNGAN MALAM INI
“MAHALNYA ORANG HIDUP”

Salah Satu yang saya tangkap dari ceramah UJH (Ustadz Junaidi Hamsyah), dari sekian banyak materi cermahnya, menurut saya perlu saya tulis sebagai renungan, (maaf pak UJH, bukan berarti yang lain tidak penting, ini menurut saya perlu dituliskan) yakni Mahalnya Biaya Untuk Orang Hidup” UJH menyampaikan tausiahnya ketika takziah atas meninggalnya Bapak. H. Zaharudin, (mari kita bacakan: Inalilahi wainalillahirojiun, Al-Fatiha), orang tua dari Ir. Sorjum Ahyan, M. Sc. (Dang Son, sering kami panggil begitu, karena saya sudah teman lama dengan beliau selama kami masih di Manna dulu, tahun 90-an) sekarang Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu dan adik beliau juga salah seorang dosen di IAIN Bengkulu Ibu Dini, M. Pd. beserta suaminya Dr. Samsuddin, M. Pd., dan saya hadir pada takziah ke-tiga dirumah duka penceramahnya UJH Wagub/Gub tahun 2010-2015, dan pada saat almarhum baru meninggal kami juga sudah melayat, dan itu kewajiban kita sesame muslim, disamping menjaga hubungan hablum minanas sebagai perintah tuhan.
Salah satu contoh ia kemukakan bahwa manusia dalam bernafas membutuhkan oksigen dan Nitrogen, ternyata harganya mahal, mari kita hitung: Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di Apotik ?, jika belum saya tunjukan harganya: Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr, Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ? Jika belum tahu, +/- Rp 9.950/ltr. Taukah Bahwa -Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,- 11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,- Total biaya sehari – = Rp.185.191.200,- biaya bernafas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,- 1 thn 365 hari maka biaya utk bernafas selama 1 th 365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,- Jika harus dihargai dgn Rupiah maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup, akan mencapai Rp.185 Juta lebih/hr/manusia (https://donysiswandi.wordpress.com). Bagaimana dengan organ tubuh yang lain dalam salah satu berita ternyata sudah ada tarip walupun ini terjadi di pasar gelap, karena memang penjualan organ tubuh manusia itu dilarang hampir semua Negara, ini rinciannnya: 1. Sepasang bola mata: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta 2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp 5,56 juta 3. Tengkorak dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta 4. Bahu: US$ 500 atau sekitar Rp 4,6 juta 5. Arteri koroner: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta 6. Jantung: US$ 119.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar 7. Hati: US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar 8. Tangan dan lengan: US$ 385 atau sekitar Rp 3,5 juta 9. Pint darah: US$ 337 atau sekitar Rp 3,1 juta 10. Limpa: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta 11. Perut: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta 12. Usus Kecil: US$ 2.519 atau sekitar Rp 23 juta 13. Ginjal: US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar 14. Kandung empedu: US$ 1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta 15. Kulit: US$ 10 atau sekitar Rp 91.000 per inci persegi. (http://agriculturproduct.blogspot.com).
Ustdz Wijayanto, salah seorang yang sering tampil di stasiun TV Swasta di samping sebagai Ustadz sebenarnya beliau tugas sehari-harinya adalah Dosen Magister Ekonomi UGM, nama lengkap beliau adalah Dr. H. Wijayanto, MA. Juga pernah dalam ceramahanya di TV tetapi langsung di majelis ilmu yang dilaksanakan di Kota Batam, syukuran atas beridirinya Mesjid Al-Nur Kota batam, juga menghitung mahalnya orang hidup, tetapi bukan pada kebutuhannya tetapi penghargaan kepada orang hidup, bahkan banyak orang yang diberi Allah kekayaan Luar Biasa termasuk orang Indonesia, kalau kita cari di google ada sekitar 40 orang Indonesia yang kekakayaannya......anda akan geleng-geleng kepala.....ada yang 150 Triliun....?
Beliau mencontohkan, seorang penghibur sekelas Tukul Arwana, bisa dihargai 1 M dalam satu bulan, demikian juga dengan artis yang lain, pernah juga dia cerama duet bersama Ebiet G. Ade, dengan menyanyikan empat lagu saja Ebiet bisa dibayar 50 Juta, dan lain-lain orang sesuai dengan profesinya. Tapi sayang dia tidak menceritakan berapa penghasilannya satu bulan, karena kita tahu Ustadz Wijayanto (nama akrabnya), juga sering dipanggil ceramah dan mengisi acara di televisi terutama di acara Hitam Putih Tarns TV. Bersama Deddy Coulbouzer., yang jelas gajinya sebagai dosen sekitar 7 juta menurut beliua, tapi di punya anak asuh dipesanteren di depan rumahnya di Umbul harjo Jogja, hampir 200 orang santri yang kebanyakan orang tidak mampu dan perlu perhatian khusus (keterbelakangan), alhmadulillah menurut pak Ustadz sampai sekarang belum pernah santrinya kelaparan, dan itu pasti doa-doa santrinya sehinga ia mendapat rezeki yang banyak.........
Lalu apa hikmahnya dibalik “mahalnya orang hidup” saya coba postingkan salah satu cuplikan tulisan berikut ini: Pada satu kesempatan, motivator bertanya tentang siapa diantara kami yang merasa masih miskin, merasa berkecukupan atau merasa sudah kaya raya. Dari jawaban yang terlontar, kebanyakan peserta merasa dirinya miskin dan hanya sebagian kecil yang merasa berkecukupan. Sedangkan yang merasa sudah kaya raya, jumlahnya sedikit sekali. Selanjutnya motivator mengajak kami berandai-andai. Jika ada orang yang berminat membeli organ-organ yang ada di tubuh kami, berapakah kami akan menghargainya? Berapakah harga untuk sepasang mata, telinga, hidung, gigi, lidah, tangan, kaki, otak, jantung, paru-paru, ginjal, usus, lambung, hati, dan yang lainnya. Sebagian peserta menuliskan angka milyaran rupiah, sebagian lagi menulis trilyunan rupiah. Saya tidak menuliskan angka apapun. Organ-organ tubuh yang saya miliki sungguh tak ternilai harganya. Sekedar berandai-andai pun saya tidak mampu. Bahkan ketika untuk pertama kali mengikuti kegiatan ini, saya pun tidak mampu menemukan harga yang memadai untuk setiap organ tubuh yang saya miliki. (Dedi Harmania: http://www.bismillah.blogspot.co.id).
Sebagai penutup dan untuk renungan saya postingkan lagi kelanjutan tulisan di atas, sebagai berikut: Di dalam mesjid, dalam buaian udara sejuk dari beberapa mesin pendingin, saya tertunduk dalam bisu. Sudut mata terasa hangat dan basah. Terbayang kembali sikap diri yang sering lalai untuk bersyukur kepada Allah swt atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya yang tiada pernah terhenti walau sedetik. Teringat akan sikap diri yang selalu merasa kekurangan, selalu merasa menjadi makhluk kurang beruntung di muka bumi ini. Bahkan sekali waktu pernah menganggap Allah tidak adil. Astaghfirullah.
Duh, Allah Yang Maha Mulia, maafkan hamba-Mu yang kotor dan hina dina ini. Ampuni hamba yang lebih sering mengeluh dan mengaduh ketimbang bersyukur dan bertasbih mengangungkan nama-Mu. Padahal Engkau tidak pernah pilih kasih melimpahkan kasih sayang kepada segenap makhluk-Mu. Engkau anugerahkan rizki berupa istri yang setia, anak yang baik, jabatan terhormat dan penghasilan yang memadai kepada hamba. Namun hamba sendiri sering lupa kalau semua itu datang dari-Mu.
Sudut mata pun semakin basah. Dua bulir air mata menetes bersamaan di pangkuan. Di dalam batin, kuterbangkan jiwa kotor ini menembus langit, menuju arsy. Hamba yang hina dina ini pun bersujud di hadapan-Nya. Memohon ampunan dan perlindungan. Duhai Zat Yang Maha Gagah, teguhkanlah iman dan takwa hamba. Hadapkanlah selalu muka dan hati hamba ini hanya kepada-Mu. Hanya kepada-Mu, hingga ajal datang menjelang. (Dedi Harmania: http://wwwbismillah.blogspot.co.id).
Kamsia Apresiasi
Ceruk Kamar, 7 Juni 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat "NAGE DEDAUP" Bg.-19

DAFTAR PUSTAKA

SAMBUTAN DEKAN ACARA YUDISIUM FAK. SYARI’AH IAIN BENGKULU