RENUNGAN HARI INI “Zaskia Gotik Duta Pancasila”

RENUNGAN HARI INI
“Zaskia Gotik Duta Pancasila”
Zaskia Gotik dikenal sebagai “seleb” masa kini, artis dangdut dengan goyang bebeknya, (maaf tapi saya belum pernah nonton goyangannya di TV apalagi konsernya), sebagai seorang artis kehidupan sehari-hari pasti menjadi sorotan dan konsumsi empuk bagi media sosial untuk mewartakannya, persoalannya sebagai artis itu prevatisasi yang berangkutan dan dia pasti bersyukur mempunyai nama tenar sekaligus diberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini.
Berita lain yang mebuat dia tambah kesohor, bukan berkaitan langsung dengan profesinya sebagai artis penghibur rakyat yang memang haus hiburan karena penatnya sehari-hari berjuang mempertahankan kehidupan dan mencari kehidupan yang lebih baik untuk masa depan yang memang kebanyakan rakyat sangat sulit, bagi rakyat yang mampu memang tidak sulit tapi ada 30 juta rakyat masih dalam kesulitan hidupnya, mungkin dengan adanya hiburan-hiburan murah lewat medea kaca akan terhibur juga, karena bisa nonton ketetangga, family dan biasanya walaupun katagori rakyat miskin biasanya TV tetap ada karena bukan barang mewah, TV hitam putih (maksudnya TV warna tapi sudah jadi hitam putih), harganya terjangkaulah bagi masyarakat yang sangat miskin, atau kalau benar-benar miskin, tapi hidup di kota bisa nonton di warung pojok, yang biasanya juga ada TV-nya.
Saya bukan mau nulis keberadaan media, tapi melalui medialah peristiwa Zaskia Gotik bisa diketahui halayak ramai, bahwa yang bersangkutan tambah terkena karena dipromosikan gratis oleh media, walaupun sebenarnya bagi penulis dan mungkin sebagian orang juga agak miris juga dengan peristiwa yang terjadi terhadapa artis “goyang bebek” ini. Kenapa miris, pertama ia ketahuan bahwa tidak paham Pancasila, dan saking tidak mengertinya dianggap sudah melecehkan Pancasila dan bagi saya itu memang pelecehan, masa sila kelima diganti dengan maaf “Bebek Nungging”, kata-kata seperti ini tidak pantas diucapkan untuk mengganti sila Pancasila, digantikan untuk menyebut orang pun saya pikir kata “bibik Nungging” juga tidak pada tempatnya.
Lalu kesalahan itu dimaafkan, maklum dia sendiri minta maaf dan orang memaklumi siapa Zaskia Gotik, dia bukan politikus, bukan pejabat apalagi bukan mantan penatar P4 seperti saya. Selanjutnya berita jadi heboh lagi karena Zaskia Gotik, diangkat menjadi Duta Pancasila, kok bisa menjadi Duta, biasanya orang yang menajdi duta itu ada peranan luar biasa terhadap objeknya yang akan didutainya, dan biasanya ada harapan supaya orang mengikuti jejak langkahnya, seperti pengangkatan duta lingkungan hidup untuk artis yang peduli lingkungan, karena bait-bait lagunya selau mengingatkan orang untuk menjaga lingkunga. Atau ada masyarakat yang berprestasi di bidang lomba kecantikan dinobatkan jadi duta parawisata. Atau seorang mahasiswa yang giat berwiraswasta diangkat menjadi duta “interpreneur, karena Indonesia krisis pengusaha, yang hanya 1, 8 % yang menjadi pengusaha, karena syarat untuk Negara maju minimal 7% menjadi pengusaha, selebihnya menjadi buruh atau sebutan lain. kecuali Duta Besar maksudnya adalah orang yang mewakili negaranya yang diangkat oleh Presiden untuk Negara sahabat, ya terserah Presiden mau mengangkat siapa, tetapi tetap melalui pertimbangan dari DPR.
Lalu siapa yang mengangkat Zaskia Gotik menjadi duta Pancasila, ini yang menjadi persoalan, karena legitimasi pengangkatan itu juga menjadi masalah, boleh tidak saya atas nama warga Negara yang pernah menjadi penatar P4 dan juga mengajar Pancasila, mengangkat seseorang menjadi duta Pancasila, jawaban saya ya boleh, karena siapa saja boleh mengangkat yang tidak boleh memberhentikan, tanpa ada kesalahan, kalau begitu boleh juga Partai Politik mengangkat seseorang menjadi duta Pancasila, ya jelas boleh, hanya saja orang yang mau diangkat itu mau dan dan punya niat baik, mengakat seseorang atas dasar keberhakan sebagai warga Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, dan tidak melangar aturan lainnya, boleh….kalau semua orang boleh lalu dimana letak dan keberadaan Pancasila dan siapa yang tidak boleh, mengangkat seseorang untuk jadi duta Pancasila. Atau hanya lembaga Negara saja yang boleh mengangkat seseorang untuk menjadi duta Pancasila, apa bedanya dengan pengangkatan Zaskia Gotik sebagai duta Pancasila.
Persoalannya Zaskia Gotik, tidak ngerti Pancasila, walaupun jawabanya pada saat kuis itu mau melucu tidak bolehlah sepulgar itu, masa sila kelima disebut “Bebek Nungging”, kalau disebut salah dan konotasinya tidak ada maksud melecehkan ya dimaklumi, karena setelah orde baru harus diakui sebagaian orang tidak familier lagi dengan Pancasila, dan Zaskia Gotik termasuk artis produk Pasca orde baru…ya kalua begitu aneh saja kenapa orang yang melecehkan Pancasila, bisa diangkat sebagai duta Pancasila. Bagaiman dengan para mantan manggala BP-7 Pusat, atau para mahasiswa yang belajar bertahun-tahun tentang Pancasila, kemudian jadi dosen Pancasila dan selalu memberikan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan jalan lurus Pancasila…boleh lah diangkat menjadi duta Pancasila, disitulah masalahnya Zaskia Gotik sebenarnya adalah manusia Pancasila sejati (ini pendapat saya sementara), ia tidak sekolah, maaf kalau nggak salah SMP tidak tamat, tetapi dia berjuang untuk hidup dan berjasa untuk bangsa, karena melalui Zaskia Gotik keluarganya bisa hidup layak dan terhormat, dan ini pasti karena ajaran-ajaran Pancasila, walaupun mungkin dia tidak mengerti makna hakiki dari Pancasila, Zaskia Gotik menghidupi keluarganya melalui kerja keras dan itu sudah berhasil.
Beda dengan para pencundang negara seperti para koruptor, pengedar sabu, perampok, pemerkosa, penipu, pencoleng, pembohong, pengadu domba, penoda agama, dan penjahat lainnya, yang ini jelas tidak pantas menjadi duta Pancasila. Hanya saja mungkin Zaskia Gotik, perlu diarahkan untuk belajarlah sedikit tentang Pancasila, kalu disuruh baca Pancasila ya jangan salah lagi..ini Zaskia Gotik salah lagi, ketika disuruh membaca Pancasila pada HUT TNI AU ke-70 pada hari sabtu tanggal 9 April 2016.
Karena bagi bangsa Indonesia menjadikan Pancasila, tetap menjadi satu-satunya dasar Negara dan filosofi berbangsa, kalu tidak, kita tidak tahu jadinya bangsa ini, bangsa yang sangat majemuk memang harus ada alat pemersatu yang harus dijunjung tinggi, dan itu harus bisa diterima oleh setiap orang tidak bisa hanya sekelompok orang saja. Kalau bukan karena Pancasila republik ini diramalkan bakan hancur, dan potensi itu banyak, persoalan sensitive bangsa akan tumbuh subur, masing-masing kelompok akan memaksakan bahwa nilai-nilai dasar kelompoknya yang paling benar…berbahaya.
Kamsia Apresiasi
Ceruk Kamar, 24 April 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat "NAGE DEDAUP" Bg.-19

DAFTAR PUSTAKA

SAMBUTAN DEKAN ACARA YUDISIUM FAK. SYARI’AH IAIN BENGKULU