RENUNGAN HARI INI “Islam moderat, sosialisai Islam Indonesia ala Jokowi di Eropa ”

RENUNGAN HARI INI
“Islam moderat, sosialisai Islam Indonesia ala Jokowi di Eropa ”
Islam jalan tengah sebenarnya bukanlah istilah baru dalam memahmi ontology Islam, yang dimaksudkan dengan Islam jalan tengah adalah Islam moderat atau bahsa Arabnya “Tawasuth”, artinya penuh dengan toleransi, dan bisa berakulturasi dan berkontribusi dengan kondisi kekinian yang dihadapi dari berbagai problem umat, sepanjang tidak bertentangan dengan akidah Islam itu sendiri yang merupakan agama tauhid ((al-aqidah al-Islamiyah).
Istilah ini menarik, untuk dikaji kembali, terutama setelah Presiden H. Joko Widodo pulang dari lawatanya ke beberapa Negara Erofa yang notebene kebanyakan non muslim, dan Jokowi tidak mempresentasikan sebagai tokoh agama Indonesia, tetapi ia penganut agama Islam, menurut Jokowi (nama popular Presiden RI yang suka baju putih ini), dan istilah Islam moderat, ada yang menyebutnya dengan “Islam nusantara” namun banyak juga yang kurang setuju dengan istilah tersebut, walaupun NU telah mengadakan seminar dengan judul “Islam Nusantara sebagai Islam Muatamaddin menjadi tipe ideal Dunia Islam” Pra Muktamar NU ke-33 di Makasar 21-23 April 2015, yang setuju menjelaskan maksud bukan Islam yang normatif tapi Islam empirik yang terindegenisasi, Islam Nusantara itu adalah Islam Nusantara yang empirik dan distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, penerjemahan, vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya, dan sastra di Indonesia, kata guru besar filologi Islam UIN Jakarta Oman Fathurrahman pada seminar tersebut.
Jokowi menambahkan Islam moderat yang diaktualisasikan di Indonesia memudahkan bangsa Indonesia untuk berdeplomasi dan bergaul di tengah negara-negara erofa yang masih memandang Islam sebagai agama yang melahirkan kekerasan, tidak toleran dan suka saling mengkafirkan, padahal sesungguhnya ajaran Islam memberikan kesejukan, mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, saling tolong menolong dan mempunyai kewajiban membantu umat manusia yang melarat melalui kewajiban zakat dan anjuran sadqoh, serta kewajiban menjaga dan melestarikan bumi dan menyayangi makhluk hidup lainya untuk kelestarian alam dan keserasian makhluk penghuninya, Islam anti terhadap kemunafikan dan harus berjuang mebrantas kebodohan dan kemiskinan (Rahmatan lil alaman), menuju kebahagian dunia dan akhirat, dan ini selalu di terpatri dalam do’a-do’a insan muslim “diawali dengan meminta dibimbing jalan yang lurus dan ditutup dengan permintaan untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akherat.
Lalu apa sebenarnya Islam moderat itu, Islam jalan tengah menurut sejarahnya adalalah sebuah renungan dari beberapa tokoh islam yang ingin keluar dari berbagai aliran keagamaan yang diangap menyimpang, seperti paham yang mengagungkan akal secara berlebihan, akal memang mempunyai kedudukan yang tinggi dan itulah yang menempatkan manusia pada kedudukan yang terhormat, terutama terhormat di hadapan sang Khalik, disitulah manusia dapat mebedakan yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang haram dan sebagainya, “Di bumi itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allâh bagi orang-orang yang yakin… dan juga pada diri kalian sendiri, tidakkah kalian memperhatikannya?! [adz-Dzariyât/51:20-21], dan memang Tuhan menciptakan manusia dengan beberapa kelebihan dari makhluk lainnya (“…Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan, QS. Al-'Isra' [17] : 70) dan “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Mendasarkan sesuatu pada akal semata, tanpa mengetahui asbabun nuzur suatu kejadian yang sebenarnya, dan ini sangat berbahaya, karena otak manusia sangat terbatas dan selalu dipengaruhi oleh ruang dan waktu, bahkan bisa dikendalikan oleh hawa nafsu, akal manusia peringkatnya dibawah ilmu, oleh karena itu dalam mengolah akal maka harus dibimbing dengan ilmu, Tuhan telah mempringatkan manusia untuk belajar terlebih dahulu, baru berinovasi dengan akalnya, Al-Quran yang diwahyukan kepada Muhammad SAW, pertama kali adalah perintah untuk “membaca”, bukan merenung apalagi menghayal.
Apa kaitannya dengan Islam jalan tengah, contoh terbaik telah diaktualisasikan oleh pemikir-pemikir Islam seperti Al-Ghazali, ia menolak filsafat Yunani yang berlebihan menggunakan akal, sehingga terlepas dari yang memberikan akal tersebut, ia dianggap anti filsafat walaupun metode filsafat ia jalankan, ini bisa ditelusuri dari epistemologinya Al- Ghazali, maksudnya supay orang sadar bahwa otak manusia itu terbatas pada panca indranya selebihnya harus diyakini dengan hati, dan inilah prinsif sufinya maha guru al-Ghazali dengan kesufiannya dan keikhlasannya menggunakan akal dimasa hidupnya telah melahirkan karya-karya besar yang masih menjadi tuntunan bagi manusia, tidak kurang dari 300 buku yang telah ditulisnya dari orang sufi sekelas Al-Ghazali, subhanallah.
Pengakuan Presiden bahwa Islam moderat ala Indonesia bisa diterima oleh Erofa, adalah wajar berdasarkan kacamata erofa yang melihat kondisi Timur Tengah yang identik dengan Islam dan memakai panji-panji Islam, tetapi dari zaman dahulu sampai sekarang menjadi tontonan yang mengerikan dan orang luar melihat hal itu, lalu menjastifikasi Islam ala Timur Tengah. Tetapi ternyata ada Islam yang tidak sama perlakuannya dengan wilayah tersebut, dan Jokowi dapat menjelaskannya dengan baik di dunia barat, dan bukan merupakan pembelaan diri yang menutup-nutupi kelemahan dan fakta yang ada, tetapi lebih menenkankan pada kondisi ril Islam Indonesia, yang damai dan walaupun umat Islam di Indonesia mayoritas tidak pernah, menyakiti hati maupun fisik golongan minoritas, berbeda jika umat Islam yang minoritas disuatu Negara, maka umat Islam menjadi menderita. Ya itulah Islam, agama langit terakhir, wajar kalau ia diposisikan sebagai penyempurna agama-agma terdahulu, semoga..!
Kamsia Apresiasi
Ceruk Kamar, 26 April 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat "NAGE DEDAUP" Bg.-19

DAFTAR PUSTAKA

SAMBUTAN DEKAN ACARA YUDISIUM FAK. SYARI’AH IAIN BENGKULU